Merangkum Cerita
Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah tentang cara mer ingkas sebuah cerita dengan memberikan strategi meringkas:
Langkah 1: Baca cerita secara menyeluruh
- Langkah pertama untuk menulis ringkasan sebuah cerita adalah membacanya dengan cermat dan teliti sebagai strategi membaca.
- Luangkan waktu Anda dan pastikan Anda memahami plot, karakter, latar, konflik, dan resolusi.
- Jika perlu, lakukan pembacaan ulang.
Langkah 2: Identifikasi poin-poin utama
Setelah membaca ceritanya,
- Identifikasi poin-poin utama atau peristiwa yang mendorong alur cerita ke depan.
- Ini harus menjadi elemen-elemen kunci yang ingin Anda sertakan dalam ringkasan Anda.
Langkah 3: Tentukan tujuan ringkasan
Sebelum meringkas cerita,
- Tentukan tujuan dari ringkasan tersebut.
- Apakah untuk memberikan gambaran singkat mengenai cerita, menyoroti poin-poin plot utama, atau memadatkan analisis tema?
- Mengetahui tujuan akan membantu Anda fokus pada informasi yang relevan untuk dimasukkan ke dalam ringkasan Anda.
Langkah 4: Tulis pengantar singkat
- Mulailah ringkasan Anda dengan pengantar singkat yang mencakup judul cerita, penulis, dan karakter utama.
- Hal ini akan memberikan konteks kepada pembaca dan membantu mereka memahami ringkasan.
Langkah 5: Rangkum alur cerita
Di dalam tubuh ringkasan,
- Rangkum alur cerita dengan cara yang jelas dan ringkas.
- Fokus pada peristiwa utama dan hindari detail yang tidak perlu tanpa menyisipkan opini pribadi.
- Gunakan kata-kata transisi untuk menghubungkan titik-titik plot yang berbeda dan memastikan alur yang lancar.
Langkah 6: Sorot tema-tema utama
- Jika tujuan ringkasan Anda adalah untuk menyoroti poin-poin utama dan detail penting dari cerita tersebut, sertakan bagian yang meringkas tema-tema ini.
- Ini harus berupa analisis singkat yang mengeksplorasi makna yang lebih dalam dari ide utama dan bagaimana hal itu berhubungan dengan dunia nyata.
Langkah 7: Menyimpulkan ringkasan
Ketika sampai pada bagian kesimpulan,
- Akhiri ringkasan dengan kesimpulan singkat yang menyatukan poin-poin dan tema utama.
- Anda juga bisa memasukkan pemikiran atau pendapat Anda sendiri tentang cerita tersebut, tetapi pastikan pemikiran atau pendapat tersebut relevan dan menambah nilai pada ringkasan.
Langkah 8: Edit dan revisi
Setelah Anda menulis ringkasan,
- Baca ulang dan pastikan sudah jelas, ringkas, dan akurat.
- Edit dan revisi seperlunya, dan pastikan ringkasan bebas dari kesalahan ejaan dan tata bahasa.
P.S.: Jangan lupa bahwa meringkas itu seperti menceritakan kembali berdasarkan keterampilan menulis Anda.

Bagaimana cara meningkatkan kualitas Ringkasan Anda?
Jika Anda ingin menulis ringkasan cerita yang baik, penting untuk membuatnya ringkas, menggunakan kata-kata Anda sendiri, fokus pada karakter utama dan informasi yang relevan, objektif, menggunakan kata-kata transisi, serta merevisi dan mengedit. Berikut ini beberapa kiat:
- Buatlah ringkasan yang ringkas: Ringkasan yang baik harus singkat dan langsung pada intinya. Hindari detail yang tidak perlu dan fokuslah pada pokok cerita dan tema utama.
- Gunakan kata-kata Anda sendiri: Saat meringkas sebuah cerita, gunakan kata-kata Anda sendiri untuk menyampaikan plot dan peristiwa-peristiwa penting. Hindari menyalin dan menempelkan teks dari cerita asli, karena hal ini dapat menyebabkan plagiarisme .
- Fokus pada karakter utama: Karakter utama biasanya merupakan kekuatan pendorong di balik plot, jadi pastikan untuk menyoroti tindakan dan motivasi mereka dalam ringkasan Anda.
- Sertakan hanya informasi yang relevan: Ketika meringkas fiksi, sertakan hanya informasi yang relevan dengan plot dan tema. Hindari memasukkan detail kecil yang tidak menambah nilai pada ringkasan.
- Bersikaplah objektif: Saat menulis ringkasan, penting untuk bersikap objektif dan menghindari memasukkan opini atau bias Anda sendiri. Tetaplah berpegang pada fakta dan biarkan pembaca menarik kesimpulan sendiri.
- Gunakan kata-kata transisi: Gunakan kata-kata transisi seperti “pertama”, “berikutnya”, “kemudian”, dan “akhirnya” untuk membantu menghubungkan titik-titik plot yang berbeda dan memastikan alur yang lancar.
- Merevisi dan mengedit: Setelah Anda menulis ringkasan, bacalah kembali dan pastikan ringkasan tersebut jelas, ringkas, dan akurat.
Elemen-elemen cerita adalah komponen penting yang membentuk sebuah narasi. Ini termasuk:
1. Karakter
- Orang-orang, hewan, atau makhluk yang menghuni cerita mendorong alur cerita ke depan.
- Mereka memiliki sifat, kepribadian, motivasi, dan hubungan yang spesifik dengan karakter lain.
2. Pengaturan
- Waktu, tempat, dan suasana di mana cerita berlangsung.
- Hal ini dapat mencakup lokasi fisik, periode sejarah, konteks budaya, dan detail lainnya yang menciptakan kesan waktu dan tempat.
3. Plot
- Urutan peristiwa yang membentuk cerita dan menciptakan ide utama.
- Ini termasuk perkenalan, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi.
- Plot biasanya melibatkan beberapa bentuk konflik atau masalah yang harus diatasi oleh para karakter.
4. Konflik
- Masalah atau rintangan utama yang dihadapi karakter dalam cerita.
- Ini bisa berupa konflik internal atau eksternal, seperti perjuangan pribadi, masalah sosial, atau antagonis.
5. Tema
- Pesan atau makna yang mendasari cerita.
- Hal ini sering kali merupakan ide universal atau abstrak yang dieksplorasi oleh cerita, seperti cinta, kehilangan, identitas, atau kekuasaan.
6. Sudut Pandang
- Perspektif dari mana cerita itu diceritakan.
- Sudut pandang ini bisa berupa sudut pandang orang pertama, orang kedua, atau orang ketiga, dan ini dapat memengaruhi pemahaman pembaca tentang karakter, plot, dan tema.